Citra Satelit
Doc. BMKG
Jakarta, (tvOne).Perubahan cuaca yang tak menentu belakangan ini disebabkan indonesia sedang mengalami kondisi el nino. Kondisi saat ini mirip dengan apa yang terjadi tahun 1998, walaupun tak sama persis.
Bulan Agustus hingga September adalah musim transisi, hujan lebat disertai petir dan angin kencang kemungkinan masih sering terjadi.
Hingga Juli 2010, 98 persen wilayah di Indonesia kondisi cuacanya masih diatas normal. Intensitas hujan masih tinggi dan menyebabkan cuaca ekstrem. Rata-rata curah hujan ditas 50 milimeter per hari. Sementara dalam keadaan normal rata-rata curah hujan berkisar pada 25 milimeter per hari.
Keadaan seperti ini dikenal dengan istilah El Nino. El Nino merupakan fenomena meningkatnya suhu muka laut dari rata-ratanya. Ini terjadi di sekitar pasifik tengah dan timur sepanjang ekuator.
Fenomena seperti ini menyebabkan pada musim hujan sering terjadi kekeringan dan pada musim kemarau terjadi hujan lebat secara tiba-tiba. El Nino ini tak dapat diprediksi secara pasti karena tak ada penentuan dalam cuaca dan iklim.
BMKG menegaskan, Kondisi seperti ini pernah terjadi pada tahun 1998 walaupun tak sama persis tahun 2010 ini kondisinya lebih ekstrem dan unik.
"Ini adalah tahun 2010 yang sangat unik sekali, tak terjadi pada sekian puluh tahun yang lalu hanya terjadi mirip tahun 1998, tetapi tahun 2010 ini lebih ekstrem dari tahun 1998." ujar Deputi Bidang Klimatologi, Soeroso Hadiyanto, Rabu, (11/8).
Sepanjang Juli 2010, BMKG mencatat terjadi 125 kali hujan ekstrem di seluruh wilayah indonesia. Sementara pada Agustus ini hingga tanggal 10 tercatat sudah terjadi hujan ekstrem sebanyak 52 kali.
Sampai saat ini masih dilakukan penelitian apakah hal yang sama juga terjadi di sejumlah negara lain karena kemungkinan terjadi pemusatan hujan. Ada belahan dunia yang justru mengalami pengurangan hujan seperti yang terjadi di Bangladesh. Namun ada juga belahan dunia lain yang mengalami curah hujan tinggi seperti di Indonesia.
Menghadapi arus mudik september mendatang, pihak BMKG mengatakan kelayakan berlaut atau melakukan penerbangan berdasarkan penilaian dari penerbang dan pelaut itu sendiri karena sudah ada data dan aturan yang menjelaskan tentang kondisi cuaca yang aman untuk melakukan pelayaran dan penerbangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar