Rabu, 11 Agustus 2010

BMKG: Indonesia Alami Kondisi El Nino


Citra Satelit
Doc. BMKG
Jakarta, (tvOne).

Perubahan cuaca yang tak menentu belakangan ini disebabkan indonesia sedang mengalami kondisi el nino. Kondisi saat ini mirip dengan apa yang terjadi tahun 1998, walaupun tak sama persis.

Bulan Agustus hingga September adalah musim transisi, hujan lebat disertai petir dan angin kencang kemungkinan masih sering terjadi.

Hingga Juli 2010, 98 persen wilayah di Indonesia kondisi cuacanya masih diatas normal. Intensitas hujan masih tinggi dan menyebabkan cuaca ekstrem. Rata-rata curah hujan ditas 50 milimeter per hari. Sementara dalam keadaan normal rata-rata curah hujan berkisar pada 25 milimeter per hari.

Keadaan seperti ini dikenal dengan istilah El Nino. El Nino merupakan fenomena meningkatnya suhu muka laut dari rata-ratanya. Ini terjadi di sekitar pasifik tengah dan timur sepanjang ekuator.

Fenomena seperti ini menyebabkan pada musim hujan sering terjadi kekeringan dan pada musim kemarau terjadi hujan lebat secara tiba-tiba. El Nino ini tak dapat diprediksi secara pasti karena tak ada penentuan dalam cuaca dan iklim.

BMKG menegaskan, Kondisi seperti ini pernah terjadi pada tahun 1998 walaupun tak sama persis tahun 2010 ini kondisinya lebih ekstrem dan unik.

"Ini adalah tahun 2010 yang sangat unik sekali, tak terjadi pada sekian puluh tahun yang lalu hanya terjadi mirip tahun 1998, tetapi tahun 2010 ini lebih ekstrem dari tahun 1998." ujar Deputi Bidang Klimatologi, Soeroso Hadiyanto, Rabu, (11/8).

Sepanjang Juli 2010, BMKG mencatat terjadi 125 kali hujan ekstrem di seluruh wilayah indonesia. Sementara pada Agustus ini hingga tanggal 10 tercatat sudah terjadi hujan ekstrem sebanyak 52 kali.

Sampai saat ini masih dilakukan penelitian apakah hal yang sama juga terjadi di sejumlah negara lain karena kemungkinan terjadi pemusatan hujan. Ada belahan dunia yang justru mengalami pengurangan hujan seperti yang terjadi di Bangladesh. Namun ada juga belahan dunia lain yang mengalami curah hujan tinggi seperti di Indonesia.

Menghadapi arus mudik september mendatang, pihak BMKG mengatakan kelayakan berlaut atau melakukan penerbangan berdasarkan penilaian dari penerbang dan pelaut itu sendiri karena sudah ada data dan aturan yang menjelaskan tentang kondisi cuaca yang aman untuk melakukan pelayaran dan penerbangan.

Megawati: Satpol PP Tidak Perlu Dipersenjatai


Bogor, (tvOne)

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyatakan Satuan Polisi Pamong Praja tidak perlu dipersenjatai karena tidak memiliki kewenangan menggunakan senjata.

"Apakah Satpol PP perlu dipersenjatai? Tidak perlu. Berikan itu kepada institusi yang berwenang seperti TNI dan Polri," kata Megawati saat membuka Rakornas Tiga Pilar PDI Perjuangan di Sentul Internasional Convention Center (SICC) Sentul City, Bogor, Rabu.

Mengawati menambahkan, mempersenjatai Satpol PP menunjukkan masyarakat tidak bisa diurus. "Tidak perlu dipersenjatai (Satpol PP) sebab kalau dipersenjatai, akan mengejar-ngejar masyarakat yang seolah-olah masyarakat tidak terurus," katanya.

Megawati juga mengkritik pemerintah yang dinilainya belum mampu mengurus rakyat dengan baik, seperti kasus tabung gas tiga kg. "`Ngurus gas tiga kg aja kok kayaknya susah banget," kata Megawati.

Putri Presiden RI pertama Soekarno itu menambahkan, Rakornas Tiga Pilar PDI Perjuangan adalah ajang untuk bersilaturahim. "Sekaligus menjadi ajang tukar pikiran dalam mengelola berbagai permasalahan, menghilangkan egoisme," ungkap Megawati.

Rakornas PDIP berlangsung Rabu hingga Kamis (5/8) di Gedung Sentul International Convention Center (SICC). Acara itu dihadiri pengurus partai dari seluruh Indonesia, serta anggota legislatif dan pejabat di pemerintahan yang berasal dari PDIP.

Ketua Panitia Pelaksana Rakornas Tiga PDIP Puan Maharani mengatakan, dengan peserta dari tiga unsur yaitu pengurus partai, anggota legislatif serta pejabat pemerintah dari PDIP, penyelenggara menyebutnya sebagai "Rakornas Tiga Pilar".

Puan mengemukakan, rakornas tersebut sangat penting kartena melalui kegiatan itu akan semakin menguatkan komitmen dan sinergi PDIP untuk meningkatkan peran di masyarakat. (Ant)

Tim Ekspedisi 7 Kibarkan Merah Putih di Kilimanjaro

Tim Ekspedisi 7 Summits dari Indonesia akhirnya berhasil mengibarkan bendera Merah Putih ketika mencapai puncak Gunung Kilimanjaro (5895m) di Tanzania, puncak tertinggi di benua Afrika, Minggu.

Menurut keterangan yang diperoleh dari sekretariat tim di Jakarta, Minggu, perjalanan untuk menuju puncak Kilimanjaro, atau oleh masyarakat setempat disebut sebagai puncak Uhuru atau "Puncak Kebebasan" dimulai pada pukul 23.00 waktu setempat.

Diperlukan waktu kurang lebih enam hingga delapan jam untuk mencapai puncak Uhuru dan akhirnya pukul 08.00 waktu setempat (12.00 WIB), tim yang berjumlah 12 orang berhasil menapakkan kaki di titik tertinggi negara Tanzania tersebut.

Nurhuda, komandan operasi pendakian kali ini mengatakan, pendakian untuk menuju puncak memang harus dilakukan pada dini hari. "Karena kalau terlalu siang, dikhawatirkan cuaca akan semakin buruk. Kita harus istirahat untuk mempersiapkan pendakian pukul 23.00 nanti," kata Nurhuda melalui telepon saat menghubungi sekretariat Tim Ekspedisi 7 Puncak.

Malam sebelumnya, Sabtu (31/7), tim menginap di Kibo yang berada pada ketinggian 4.700 meter dan tempat tersebut adalah titik terakhir penginapan tim sebelum menuju ke puncak Kilimanjaro. Kondisi penginapan atau hut di Kibo berbeda dengan hut di Horombo.

"Di Kibo Hut, satu ruangan terdiri atas beberapa kamar. Dalam satu kamar ada 12 tempat tidur. Jadi kami tidur beramai-ramai dengan para pendaki lainnya," lanjut Nurhuda.

Nurhuda menambahkan, Kilimanjaro memang menjadi salah satu obyek wisata yang menyedot perhatian banyak wisatawan. Setiap tahunnya, tercatat tidak kurang dari 20 ribu pendaki mencoba menggapai puncaknya.

Tim Ekspedisi 7 Puncak menginap di Kibo Hut setelah melakukan perjalanan dari Horombo selama kurang lebih lima jam perjalanan. Selama pendakian, tim disuguhi medan berupa alpine desert. Di area ini pemandangan yang tampak adalah gurun kering yang sama sekali tidak memiliki vegetasi.

"Ada matahari, tapi udara dingin karena angin yang cukup kencang. Saat ini suhu mencapai 2? C," katanya.

Tim Ekspedisi 7 Summits terdiri atas enam orang pendaki putra, yaitu Ardhesir Yaftebbi, Martin Rimbawan, Iwan Irawan, Nurhuda, Fajri Al Luthfi, serta satu-satunya pendaki putri, Gina Afriani.

Tim 7 Summits Indonesia juga didampingi oleh tiga pendaki senior dari Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penempuh Rimba, Wanadri Bandung, yaitu Iwan Abdurahman (63), Remy Tjahari (65), dan Hendricus Mutter (49).

Selain itu, juga terdapat pendaki dari media, yaitu Bambang Hamid (47) dan Popo Nurakhman (30) dari Metro TV serta Ambrosius H.M (31), dari Harian Kompas.

Kilimanjaro menjadi puncak kedua yang akan dicapai tim Ekspedisi 7 Summits, setelah sebelumnya mencapai puncak Ndugu-Ndugu di Papua bertepatan dengan Hari Bumi, 22 April 2010 lalu.

Misi berikutnya adalah mencapai puncak Elbrus (5642 m) di Rusia dan bila sesuai dengan rencana, tim akan mengibarkan Merah Putih di titik tertinggi Benua Eropa tersebut tepat pada 17 Agustus mendatang. (Ant)
Malang, (tvOne)
Komposisi tim Arema Indonesia pada musim kompetisi 2010/2011 tidak banyak berubah, bahkan masih tetap sama dengan komposisi ketika ditangani pelatih Robert Rene Alberts pada musim sebelumnya.

Manajer "Media Officer" Arema, Sudarmaji, Rabu (11/8), mengakui komposisi pemain memang tidak banyak berubah, bahkan lima pemain asing juga tetap dipertahankan.

"Kalau tambahan pemain untuk melapisi pemain pilar, kami masih menunggu keputusan dari yayasan. Yang pasti sekarang sudah 24 pemain yang tetap dipertahankan dan telah `deal`, bahkan sudah menandatangani kontrak," tegasnya.

Pemain asing yang tetap dipertahankan dan telah mengantarkan Arema Indonesia menjadi juara Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 itu adalah Pierre Njanka (Kamerun), Noh Alam Shah dan Muhammad Ridhuan (Singapura), Esteban Guillen (Uruguay), dan Roman Chamelo (Slovakia).

Selain lima pemain asing yang tetap bertahan, pemain lokal yang secara resmi sudah mengikat kontrak adalah Achmad Bustomi, Juan Revi, Benny Wahyudi, Purwaka Yudhi, Irfan Raditya, Zulkifly Syukur, Dendi Santoso, M Fachruddin, Rachmad Affandi, dan Kurnia Meiga.

Sementara tiga pemain lama, yakni Jalalludin Main, Iswan Karim, dan Gery Setya masih belum ada kepastian. Menurut dia, kemungkinan pekan ketiga Bulan Agustus akan tersusun komposisi pemain Arema yang sudah lengkap karena saat ini masih menunggu program yang diususn oleh pelatih, Miroslav Janu.

Sesuai jadwal, pelatih asal Republik Ceko itu baru tiba di Malang pada Jumat (13/8) dan latihan baru dimulai tanggal 16 Agustus 2010. "Kita upayakan pada pekan ketiga Bulan Agustus ini komposisi pemain sudah lengkap dan kerangka tim juga terbentuk. Namun, kita masih menunggu program yang disusun oleh pelatih," tegasnya.

Untuk melengkapi komposisi pemain yang sudah ada termasuk pemain yang direkrut dari Arema U-21, manajemen dan yayasan Arema akan menambah sekitar enam pemain baru. Pada musim kompetisi mendatang Arema bakal bertanding di ajang Liga Champions Asia (LCA), Liga Super dan Piala Indonesia.

"Kompetisi yang dihadapi Arema musim depan cukup berat, sehingga membutuhkan pemain yang benar-benar bagus dan jumlahnya juga lebih banyak dari sebelumnya," katanya menambahkan (Ant).

Rudal untuk melindungi jaringan pipa minyak Iran

Seorang pejabat senior minyak Iran mengatakan bahwa karena pentingnya saluran pipa minyak dan pusat transisi, Iran menginstal defensif peluncur rudal anti-pesawat untuk meningkatkan keamanan mereka."Proyek ini dirancang dengan cara untuk memperkecil kerentanan berbagai daerah terhadap berbagai ancaman," dikutip kantor berita Iran Fars Pipa Minyak dan Telekomunikasi Perusahaan (IOPTC) Direktur Hossein Izadi mengatakan pada hari Rabu.Izadi menambahkan bahwa jaringan pipa minyak mengamankan dan pusat transisi adalah prioritas bagi Iran.Tindakan yang diambil sesuai dengan proyek peluncur rudal anti-pesawat defensif termasuk menyediakan peta untuk menggali parit, mengamankan bom pelebur pusat terhadap bunker, dan meningkatkan air dan sistem pemadam kebakaran, IOPTC resmi Mehdi Salavati kata.Iran adalah produsen OPEC terbesar kedua setelah Arab Saudi. Pada tahun 2009, produksi minyak mentah Iran sekitar 3.800.000 barel per hari.Iran memiliki jaringan luas minyak dalam negeri termasuk lima pipa dan beberapa proyek pipanisasi internasional di bawah pertimbangan. infrastruktur jaringan pipa pusat Iran dirancang untuk distribusi gas alam untuk keperluan rumah tangga dan untuk transit minyak dalam negeri, termasuk dari ladang minyak lepas pantai ke pusat-pusat pengolahan.